Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Doa ‘Moral’ tuk Yang Mulia Dewan

Share this history on :
KMB-SUKSESI - Kaca Mata Politik
Lembaga wakil rakyat, DPRD terus dirundung masalah moril anggotanya. Sudah lupakah mereka dengan janji dan sumpah jabatan sebagai wakil rakyat? Atau benar kata orang dasar SDM (sumber daya manusia) lemah, gampang lupa diri?
Sudah tentu banyak faktor penyebab kegagalan rekrutmen pejabat publik. Mulai dari panitia seleksi yang tak fully equipped atau tak dilengkapi tools yang memadai untuk melakukan seleksi dan banyak hal lainnya.
Proses seleksi yang berlangsung di ruang politik juga membuat proses rekrutmen yang terjadi sarat kepentingan politik. Dalam kondisi seperti ini, kepentingan kelompok sering menegasikan pertimbangan profesionalisme dan integritas. Pola pikir mereka dirasakan saat ini, masih berkutat soal finansial untuk meloloskan berbagai perencanaan anggaran, perda, sampai hearing. “Wani Piro?!”.
Pola pikir pejabat publik, personal thinking and faction sudah barang tentu merugikan banyak pihak. Kebijakan legitimasi para wakil rakyat oleh sebagian masyarakat yang paham, sudah tentu akan diragukan kesungguhannya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat umum. Yang ada, kebijakan mereka hanya menguntungkan pribadi dan golongan semata.
Lemahnya sistem rekruetmen dan kelayakan SDM, dapat menimbulkan selfish behavior yang tidak terpuji, sekedar mencari sensasi dan kepuasan sesaat. “Pikaran mereka, mumpung masih jadi dewan”.
Sehingga ada kemungkinan dua perbuatan, pribadi dan golongan misalnya, ada oknum suka gonta-ganti cewek panggilan, mabuk-mabukan, konsumsi narkoba bahkan nekat jadi pengedar. Paling ditakutkan, terjadi perbuatan kelompok yang tidak elegan tanpa filter demi lolosnya keputusan publik yang tidak pro rakyat. Contoh, pembangunan/rehab kantor bupati Rp. 19 Milyar.
- Kasus tabrak lari – Bram menabrak kakek buta hendak sholat subuh di Masjid Al-Hadi, korban Suhar 70 tahun warga, Lingk. Singodiwongso, Kelurahan Singotrunan menderita luka berat, sedangkan Suhariyanto 47 tahun warga Karangagung gegar otak ringan. Hingga kedapatan menggunakan dan mengedarkan narkoba (kini di vonis 6 tahun penjara). – Perselingkuhan oknum DPRD yang dilurug sang istri dengan seorang SPG (sales promotion girl) usai ‘hajatan’ di hotel dikawasan Ketapang, Kalipuro. Ironsinya sempat terjadi adu mulut didepan rumah kost, disaksikan warga sekitar. – Kunker di Kepulauan Riau yang benar-benar menghebohkan karena separuh anggota DPRD tidak ikut, hingga ada LSM yang mengadukan di Mapolres Banyuwangi. – Pengaduan Endang P, ibu satu anak warga dusun Toyamas RT 01 RW II Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran mengadukan ke unsure pimpinan DPRD atas janji dikawini dan pengaduan dugaan penipuan uang Rp. 100 juta dilakukan oleh oknum dewan Gun (kini kasusnya ditangani Polres, red).
Akankah terjadi kasus-kasus asusila lain menimpa anggota DPRD Banyuwangi? Wallahua’lam semoga mereka masih punya naluri dan memiliki etika bahwa mereka adalah wakil rakyat yang memperjuangkan aspirasi masyarakat luas. Jangan sampai mereka dikatakan rakyatnya sebagai produk rekrutmen yang gagal lagi. (rdk)

Thank you for visited me, Terima kasih telah mengunjungi website kami
www.KAUKUSMUDABANYUWANGI.com