Lebih jauh, kendala lain luas lahan pertanian rata-rata sangat kecil, permasalahan mendasar lain petani adalah : akses terhadap air, benih, serangan penyakit/hama tanaman, serta ketergantungan yang sangat besar pada pupuk kimiawi, belum lagi tidak adanya perlindungan harga produk pertanian.
Permasalahan petani adalah masalah khusus, sehingga dibutuhkan perlindungan yang khusus juga, dalam hal ini diperlukan instrument yang menjamin perlindungan khusus terhadap petani kecil dan buruh tani.
“Sayangnya para pengambil kebijakan pembangunan pertanian di Banyuwangi masih belum sepenuhnya berupaya membantu petani,” kata H Slamet Sukotjo, Ketua kelompok tani lingkungan Mojoroto - Giri Banyuwangi dirumahnya, Senin 12 Desember 2011.
Kendala tehnis dilapangan, dibeberkan H. Slamet, masih banyak yang belum dimengerti petani, semuanya akibat dari kurang turunnya penyuluh pertanian dan pengamat hama ke lahan-lahan pertanian kelompok tani sehingga permasalahan petani tidak bisa diketahui dan diatasi, begitu pun juga keberadaan kelompok tani seharusnya dioptimalisasikan agar bisa memanfaatkan bimbingan PPL secara maximal tidak hanya didata sebagai laporan belaka.
Dilain hal, petani dilingkungan Mojoroto berharap kepada Dinas Pertanian di Kabupaten Banyuwangi agar menyebar luaskan informasi program bantuan pemerintah kepada petani melalui media, tidak hanya kepada kelompok – kelompok tani tertentu demi suatu kepentingan politik.
“Berapa banyaknya bantuan dan bagaimana cara membagikanya pada anggota kelompok tani,harus transparan,jujur sesuai petunjuk dari pemerintah” jelas Sukotjo.
Karena selama ini bantuan sering hanya ketua kelompok tani yang pegang kendali tanpa adanya laporan pertanggung jawaban yang jelas. Sukotjo juga mengucapkan terimakasih kepada Pemda yang telah membantu petani di kelurahan Mojopanggung kecamatan Giri berupa : pupuk,bibit maupun uang guna produktifitas hasil pertanian dan ketahanan pangan. (har/budhy.pr)
Permasalahan petani adalah masalah khusus, sehingga dibutuhkan perlindungan yang khusus juga, dalam hal ini diperlukan instrument yang menjamin perlindungan khusus terhadap petani kecil dan buruh tani.
“Sayangnya para pengambil kebijakan pembangunan pertanian di Banyuwangi masih belum sepenuhnya berupaya membantu petani,” kata H Slamet Sukotjo, Ketua kelompok tani lingkungan Mojoroto - Giri Banyuwangi dirumahnya, Senin 12 Desember 2011.
Kendala tehnis dilapangan, dibeberkan H. Slamet, masih banyak yang belum dimengerti petani, semuanya akibat dari kurang turunnya penyuluh pertanian dan pengamat hama ke lahan-lahan pertanian kelompok tani sehingga permasalahan petani tidak bisa diketahui dan diatasi, begitu pun juga keberadaan kelompok tani seharusnya dioptimalisasikan agar bisa memanfaatkan bimbingan PPL secara maximal tidak hanya didata sebagai laporan belaka.
Dilain hal, petani dilingkungan Mojoroto berharap kepada Dinas Pertanian di Kabupaten Banyuwangi agar menyebar luaskan informasi program bantuan pemerintah kepada petani melalui media, tidak hanya kepada kelompok – kelompok tani tertentu demi suatu kepentingan politik.
“Berapa banyaknya bantuan dan bagaimana cara membagikanya pada anggota kelompok tani,harus transparan,jujur sesuai petunjuk dari pemerintah” jelas Sukotjo.
Karena selama ini bantuan sering hanya ketua kelompok tani yang pegang kendali tanpa adanya laporan pertanggung jawaban yang jelas. Sukotjo juga mengucapkan terimakasih kepada Pemda yang telah membantu petani di kelurahan Mojopanggung kecamatan Giri berupa : pupuk,bibit maupun uang guna produktifitas hasil pertanian dan ketahanan pangan. (har/budhy.pr)