Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

THE INVISIBLE HAND

Share this history on :
Sebuah proses politik yang bernama PILKADA tidak serta merta menghasilkan tokoh-tokoh yang di dambakan oleh rakyatnya, akan tetapi "THE INVISIBLE HAND" tetap menjadi penentu siapa tokoh tersebut, itulah yang ramai di sebut dengan REKOM.
Semua proses di lakukan akan di laksanakan sebagai wujud untuk mendapatkan REKOM baik berupa pendekatan,koneks,bahkan cipratan" rupiah dengan partai yang bersangkutan karena REKOM ini seakan menjadi fase awal untuyk mendapatkan kepastian kendaraan yang akan di gunakan berlayar di laut PILKADA. Fungsi rekom yang menjadi sebuah sarana pemilihan cabup pada PILKADA terkesan di buat sebegitu rupa sehingga terkesan kalau kita sudah mengantongi rekom seakan-akan cabup itulah yang akan memenangi PILKADA. Padahal banyak hal yang harus di lakukan dalam memenangi PILKADA ini, sudah menjadi banyak bukti terutama di era tahun 2004 bagaimana REKOMENDASI dari partai besar tidak berlaku untuk memenangi PILKADA jago" mereka pada KEOK kalah dengan partai kecil yang pandai memainkan peranan di era itu...
Sesungguhnya harus ada keberanian dari para elit partai di banyuwangi mempunyai kemampuan untuk memberikan pelajaran bagi masyarakat untuk berani pasang badan demi calon yang mereka kira mampu untuk memimpin banyuwangi bukan calon rekaan dari DPP partai, akan ada sebuah yurisprudensi kejadian kala sang pembesar partai apapun berani ambil kebijakan untuk mendaftarkan calon yang mereka anggap layak di jual dari segi kualitas kepada masyarakat tanpa harus membeo pada keputusan partai yang sangat terkesan mematikan demokrasi yang ada di daerah. Bagaimana sebuah campur tangan elit yang harusnya bukan pada posisi punishment tapi harusnya sebatas menyetujui calon yang telah di antar oleh pimpinan partai di daerah,sehingga kalau ini di lakukan akan meminimalisir faktor kekelahan pada momen PILKADA.
Dengungan demokrasi yang di ucapkan oleh partai akan terkikis jika untuk kepentingan daerah harus di atur" oleh elit pusat,faktor kewenangan otonomi partai menjadi sangat sederhana jika menyangkut yang namanya rekom,semua kekuasana di daerah harus di reduksi oleh selembar surat yang namanya REKOMENDASI.Jadi sah-sah saja masyarakat berharap ada sebuah sejarah baru di banyuwangi karena harus ada sosok yang berani meninggalkan kesan ABS pada pimpinan Parpol di pusat meski jabatan & kekuasaan mereka akan di pertaruhkan untuk ini,sehingga calon yang mereka usung betul" merepresentasikan keinginan masyarakat banyuwangi bukan KEINGINAN SEGELINTIR ELIT di JAKARTA yang rela membuang aspirasi daerah dengan di bungkus bahasa survey & Rekom sehingga ini akan menjadi PILKADA yang di kenang semua orang sebagai sebuah harakiri untuk calon rakyat bukan calon Jakarta, walhasil dengan tidak meninggalkan berbagai pertimbangan di masyarakat calon yang di usung partai harus benar" berkualitas dan di amini oleh masyarakat.... (fi)
Thank you for visited me, Terima kasih telah mengunjungi website kami
www.KAUKUSMUDABANYUWANGI.com