ADALAH MENOLAK RENCANA KENAIKAN HARGA BBM,
Hal itu di karenakan :
- Rencana kenaikan BBM benar-benar menjadi petir di siang bolong bagi segenap rakyat, karena kenaikan BBM akan serta merta akan menaikkan berbagai harga kebutuhan pokok yang tentu sangat memberatkan bagi rakyat jadi menaikkan BBM sama dengan menyengsarakan rakyat.
- Subsidi BBM sudah turun drastis, seharusnya pemerintah dapat menghemat anggaran, termasuk belanja pegawai dan barang yang terus meningkat, dan untuk di ketahui bahwasannya gaji dan belanja barang naik sampai 400%, pada tahun 2005 sebesar Rp.187 Triliun sekarang menjadi Rp. 733 Triliun, sementara subsidi BBM dalam periode yang sama hanya naik 29% dengan nilai Rp. 123,6 Triliun pada tahun 2012. Perbandingan ini sangat jauh dari rasa keadilan karena rasio antara kenaikan BBM dengan belanja birokrasi sudah demikian menjulang jaraknya.
- Subsidi akan BBM masih di perlukan, Jika pemerintah bersikukuh untuk mencabut subsidi dan menaikkan harga BBM maka langkah tersebut merupakan langkah inkonstitusional yang melanggar UU No 22 tahun 2011 tentang APBN 2012.
- Rencana Bantuan Langsung Tunai ini, hanya menjadi euforia saja karena minimal masih ada 135 juta rakyat indonesia yang tercekik oleh inflasi riil 15-20%, sementara BLT sebesar Rp. 150.000/bulan untuk tiap Kepala Keluarga hanya menjangkau 70 juta penduduk saja, masih ada 65 juta penduduk yang tercekik karena kenaikan BBM ini.
