Gorong-gorong SB 2 saluran sungai Kaliputih dan pinggiran sungai PD Alasmalang, tepat di Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng kondisi ambrol. Bangunan Belanda tahun 1928 dipastikan tergerus erosi.
Pengurus Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) desa setempat baru mengetahui kerusakan pada Kamis 15 Desember dan sudah dilaporkan pengurus HIPPA ke Dinas PU Bidang pengairan.
Harapan Ketua HIPPA, Sutoyo ada perhatian serius dari pemerintah daerah melalui DPU Pengairan. Sebab kondisi kerusakan gorong-gorong memang sudah lama. Bahkan anggotanya sudah sering kali membenahi dengan swadaya.
“ Makanya sebelum saya pensiun dari dinas pengairan, masalah ini saya laporkan ke atasan. Tapi sampai detik ini juga belum mendapat tanggapan,” urainya.
Aliran sungai PD Alasmalang, mengairi kurang lebih 1500 hektar sawah tersebar di Desa Genteng Wetan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng dan Desa Sumbersari dan Desa Kebaman, wilayah Kecamatan Srono. Bagian gorong-gorong rusak mengairi persawahan di daerah Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, sekira 450 Hektar.
Sampai saat ini, debit air yang mengaliri di PD Alasmalang, tersebut kurang sekali untuk mencukupi kebutuhan petani. Karena normalnya 3 kubik sekarang hanya 1 kubik. “Kalau sampai hal ini dibiarkan dan tidak segera ditanggulangi, bisa jadi semua petani yang menggunakan aliran sungai ini akan gagal panen,” beber Sutoyo. (Nug/Kim)
Harapan Ketua HIPPA, Sutoyo ada perhatian serius dari pemerintah daerah melalui DPU Pengairan. Sebab kondisi kerusakan gorong-gorong memang sudah lama. Bahkan anggotanya sudah sering kali membenahi dengan swadaya.
“ Makanya sebelum saya pensiun dari dinas pengairan, masalah ini saya laporkan ke atasan. Tapi sampai detik ini juga belum mendapat tanggapan,” urainya.
Aliran sungai PD Alasmalang, mengairi kurang lebih 1500 hektar sawah tersebar di Desa Genteng Wetan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng dan Desa Sumbersari dan Desa Kebaman, wilayah Kecamatan Srono. Bagian gorong-gorong rusak mengairi persawahan di daerah Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, sekira 450 Hektar.
Sampai saat ini, debit air yang mengaliri di PD Alasmalang, tersebut kurang sekali untuk mencukupi kebutuhan petani. Karena normalnya 3 kubik sekarang hanya 1 kubik. “Kalau sampai hal ini dibiarkan dan tidak segera ditanggulangi, bisa jadi semua petani yang menggunakan aliran sungai ini akan gagal panen,” beber Sutoyo. (Nug/Kim)