Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Bangkitlah Pemuda Banyuwangi

Share this history on :
Peringatan 101 tahun kebangkitan nasional dan 81 tahun Sumpah Pemuda serta Semangat Hari Pahlawan merupakan momentum yang sangat tepat untuk memupuk kembali rasa persatuan dan kesatuan rakyat indonesia khususnya pemuda - pemudi , tak terkecuali di kota maupun desa , khususnya di kabupaten tempat penulis dilahirkan yakni banyuwangi , banyuwangi merupakan kota kecil di ujung pulau jawa , dikota inilah penulis menimba ilmu , sebelum akhirnya melajutkan pengalamanya di ibu kota .

banyuwangi mempunyai banyak potensi , baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. dalam sektor pertanian dan kehutanan banyuwangi mempunyai ribuan hektar hutan yang belum dikelola , serta sentral penghasil produk -produk pertanian lainya . belum lagi potensi SDA di bidang kelautan, TPA Muncar , Gerajakan , Pancer , adalah sentral penghasil ikan . Potensi di bidang Pariwisata , IJEN , G-LAND , Alas Purwo , DLL.

hal inilah yang mesti di kelelola dengan baik , pengelolaan dengan baik membutuhkan peran serta Pemuda banyuwangi , pemuda sebagai tulang punggung bangsa khususnya tulang pungung kabupaten banyuwangi jangan mau kalah, dan jangan hanya diam duduk terdiam melihat ketidak adilan di segala sektor, terlebih lagi dalam bidang pemerintahan , kita tahu saat ini peran pemuda dalam membangun banyuwangi juga ikut terlibat akan tetapi keterlibatanya itu tidak menjadi leader, hanya jadi pengikut kabijakan yang dilakukan oleh senior, sekarang bukan jamanya lagi senioritas, bukan jamanya lagi yang muda harus tunduk dan patuh, itu budaya patronase, (Paternalistik) yang mesti dihilangkan , pemuda yang independent yang mempunyai visi kedepan terhadap pembangunan banyuwangi, harus bangkit , menjadi leader, menjadi pemimpim atau bahkan merebut kepemimpinan, karena kita berkaca pada sejarah tagun 1908.1928.1945. bahwa orang orang muda lah yang membebaskan indonesia dari penjajahan.

orang muda lah yang mengulingkan rezim otoriterian, di tahun 1998. dan kaum muda lah yang senantiasa berpihak pada rakyat, untuk itu saatnya kaum muda memimpin banyuwangi. kita rebut banyuwangi dari segala bentuk penjajahan. penjajahan dari sistem kapitalisme atau imprealisme gaya baru. dan ekspoitasi.

Ada Yang Salah Memang dalam sistem pembagunan prestasi kepemudaan Di Banyuwangi. Memang harus diakui kita memiliki sejarah buruk dalam membangun prestasi di mana sebuah prestasi lebih dipengaruhi faktor kekeluargaan, pertemanan, koneksi, dan budaya suap. Bahkan sampai hal terkecil pun dilakukan.Agar kita bisa melihat tim sepak bola kita menang, misalnya, cukup menyuap wasit yang memimpin pertandingan. Apa yang kita ungkapkan dengan contoh-contoh di atas tidak terlalu berlebihan.

maka Sekarang sudah waktunya budaya jalan pintas itu diakhiri karena kita ingin melihat prestasi yang diperoleh anak-anak muda Banyuwangi itu murni dari jerih payah dan kemampuan keilmuan mereka.dari semangat progresifitas mereka, dari semangat rela Berjuang, Rela berproses untuk terus belajar dan berjuang bersama Rakyat.

Mengingat Begitu strategisnya, dalam kancah sosial politik pun keberadaan pemuda menjadi pusat perhatian dan ajang perebutan simpati. Ide-ide yang disuarakan oleh kaum muda sering dianggap perwujudan moral dan suara rakyat. Hal itu karena ide-ide yang disuarakan pemuda selalu mencerminkan kepentingan rakyat bawah (grass root).

Apa yang dilakukan kaum muda dengan gerakan ekstraparlementernya kerap kali mampu menekan (kebijakan) pemerintah dan penguasa.Boleh dibilang pemudalah yang menggerakkan peta perubahan sosial politik di Tanah Air. Bahkan tak jarang peran pemuda yang termanifestasi dalam gerakan mahasiswa ini menjadi ikon perubahan dalam setiap momentum besar peristiwa sosial politik di dunia.

Hal ini terbukti dengan serangkaian peristiwa penggulingan rezim kekuasaan yang dianggap tiran dan despotis terhadap rakyat. Sebutlah penggulingan Presiden Argentina Juan Peron (1955),Presiden Venezuela Perez Jimenez (1958),Presiden Pakistan Ayub Khan (1969),Presiden Iran Reza Pahlevi (1979),Presiden Filipina Ferdinand Marcos (1986),Presiden Korea Selatan Chun Doo-hwan (1987) dan yang terakhir adalah presiden indonesia sendiri Soeharto (1998)

Untuk itu optimalisasi Peran Kaum Muda/ Pemuda banyuwangi di segala sektor masih di perlukan, apalagi kita telah memasuki fase transisi dari sistem totaliter ke sistem demokratis, yang salah satunya ditandai dengan berlangsungnya pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung pada 2004 dan 2009 Kemarin Belum lagi dengan Pemilihan Bupati di Bulan Juni 2010 Mendatang.

Persoalan sesungguhnya justru terletak pada bagaimana membangun mekanisme dan sistem transformasi kepemimpinan. Hal itu hanya bisa berjalan jika ada visi dan konsistensi yang kuat dalam jiwa seorang pemimpin. Dan, itu bukan monopoli kaum tua atau kaum muda saja.

Sejarah tidaklah berhenti pada satu noktah generasi. Sejarah akan terus menghadirkan tokoh dan pemimpinnya. Sejarah pula yang akan membuktikan apakah seorang pemimpin akan tercatat dengan tinta emas atau tinta hitam penuh bercak. Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang berhasil melahirkan pemimpin yang melebihi kemampuannya.untuk itu Bersatulah kawanku banyuwangi . Lawan penindasan dan eksploitasi , sudah saatnya kaum muda memimpin dan menyelamatkan banyuwangi .
salam progresif revolusioner -visioner. Ambil Peran dalam Pilkada Juni 2010 Ini dengan Memberikan Penyadaran dan Pendidikan Politik Bagi Rakyat Jangan Mau kita di bohongi Lagi *)

Salam

Penulis Adalah : Ketua OKK Koordinator Nasional Gerakan Mahasiswa Pemuda Indonesia ( KORNAS GMPI) Dan General Secretary ISMAD Indonesia 2008 - 2010

Oleh : F. Reza Abdullah

Thank you for visited me, Terima kasih telah mengunjungi website kami
www.KAUKUSMUDABANYUWANGI.com