Pertambangan pasir adalah suatu pekerjaan yang sangat menjanjikan bagi para
Banyuwangi. Keadaan jalan yang rusak,licin serta berlumpur diduga sebagai
penyebab utama yang di keluhkan oleh berapa warga di sekitar pertambangan
itu. Luapan air pertambangan yang mengalir kejalan raya, meengakibatkan
beberapa pengguna jalan raya merasa dirugikan akan adanya aktifitas para
penambang pasir.
Menurut beberapa Narasumber, Kurangnya perhatian dari Pemerintah Desa,
diduga sebagai penyebab adanya pertambangan yang merusak jalan raya di desa
tersebut,bagaimana tidak keadaan jalan yang rusak menambah buruk akses jalan
raya yang dgunakan oleh para pengguna kendaraan bermotor dan umum.Kegiatan
penambang pasir yang sudah berjalan ± 3bulan. Kegiatan mereka di mulai ±
pukul 07.00 – 16.30 Wib.
Para pengguna jalan raya merasa kesulitan untuk melaju di area pertambangan
tersebut. Bagaimana Tidak, dari hari kehari seiring dengan berjalannya
aktifitas pertmbangan itu, jalan menjadi semakin rusak dan berlumpur. Bahkan
ironinya beberapa pegguna jalan raya banyak yang terpeleset dan kesulitan
melaju di area tersbut akibat dari jalan yang berlumpur.
Dari gambar 0.3 disamping kita dapat melihat betapa sulitnya para pengguna
jalan raya melaju di jalan yang berlumpur tersebut.menurut para penambang
pasir, pemilik lahan pertambangan tersebut tidak mempunyai maksud lain
kecuali mensetarakan ketinggian jalan dengan lahan pertanian yang
dimilikinya ,pertambangan tersebut bukanlah milik perusahaan, tetapi milik
seorang warga sekitar pertambangan tersebut. Warga sekitar berharap agar
pemerintah desa melakukan perbaikan jalan. Karna jalan tersebut sudah mulai
rusak, sejak pengaspalan pada tahun 2002, jalan tersebut tidak pernah di
perbaiki kembali. (Selamet Rahmat)
penambang- penambangnya. Namun hal ini tidak sependapat dengan warga
Dsn.Krajan, Ds.Bedewang, Rt/Rw : I/III Kecamatan.Songgon, KabupatenBanyuwangi. Keadaan jalan yang rusak,licin serta berlumpur diduga sebagai
penyebab utama yang di keluhkan oleh berapa warga di sekitar pertambangan
itu. Luapan air pertambangan yang mengalir kejalan raya, meengakibatkan
beberapa pengguna jalan raya merasa dirugikan akan adanya aktifitas para
penambang pasir.
Menurut beberapa Narasumber, Kurangnya perhatian dari Pemerintah Desa,
diduga sebagai penyebab adanya pertambangan yang merusak jalan raya di desa
tersebut,bagaimana tidak keadaan jalan yang rusak menambah buruk akses jalan
raya yang dgunakan oleh para pengguna kendaraan bermotor dan umum.Kegiatan
penambang pasir yang sudah berjalan ± 3bulan. Kegiatan mereka di mulai ±
pukul 07.00 – 16.30 Wib.
Para pengguna jalan raya merasa kesulitan untuk melaju di area pertambangan
tersebut. Bagaimana Tidak, dari hari kehari seiring dengan berjalannya
aktifitas pertmbangan itu, jalan menjadi semakin rusak dan berlumpur. Bahkan
ironinya beberapa pegguna jalan raya banyak yang terpeleset dan kesulitan
melaju di area tersbut akibat dari jalan yang berlumpur.
Dari gambar 0.3 disamping kita dapat melihat betapa sulitnya para pengguna
jalan raya melaju di jalan yang berlumpur tersebut.menurut para penambang
pasir, pemilik lahan pertambangan tersebut tidak mempunyai maksud lain
kecuali mensetarakan ketinggian jalan dengan lahan pertanian yang
dimilikinya ,pertambangan tersebut bukanlah milik perusahaan, tetapi milik
seorang warga sekitar pertambangan tersebut. Warga sekitar berharap agar
pemerintah desa melakukan perbaikan jalan. Karna jalan tersebut sudah mulai
rusak, sejak pengaspalan pada tahun 2002, jalan tersebut tidak pernah di
perbaiki kembali. (Selamet Rahmat)
